Selama ini, Smartphone tidak jauh dari paradigma Running lowing battery. Tapi itu adalah hal yang masuk akal jika dilihat dari sisi penggunaan internetnya.
Kini ada beberapa platfrom menggunakan aplikasi bawaan OS untuk menghemat battery. Seiringan perkembangan globalisasi, melirik kebutuhan user yang menginginkan battery yang tidak cepat low dalam telepon pintarnya yang mempunyai grafis yang tinggi, resolusi layar yang tinggi, antena radio yang super cepat, dan penarik signal nirkable(wifi) yang menyamai PC desktop. Semua hal tersebut bukanlah hal yang memerlukan power yang kecil dari sumber power (battery).
Kini ada beberapa platfrom menggunakan aplikasi bawaan OS untuk menghemat battery. Seiringan perkembangan globalisasi, melirik kebutuhan user yang menginginkan battery yang tidak cepat low dalam telepon pintarnya yang mempunyai grafis yang tinggi, resolusi layar yang tinggi, antena radio yang super cepat, dan penarik signal nirkable(wifi) yang menyamai PC desktop. Semua hal tersebut bukanlah hal yang memerlukan power yang kecil dari sumber power (battery).
Kemudian saya berkata; "this Smartphone, not Handphone".
Belum ada smartphone yang mencapai kepuasan dari segi battery, menurut usernya. Tapi itulah realita.
Umpan balik dari produsen hanya memberikan "Long Battery Life", artinya produsen tidak menjanjikan battery yang tidak cepat low untuk smartphone! Tapi produsen menjanjikan battery dengan pemakaian jangka panjang (tidak cepat rusak atau jebol).
Namun tidak ada produsen yang sampai saat ini berani memberikan garansi khusus untuk Original battery bawaan smartphone-nya.
Long Battery Life (batrai yang berumur panjang). Hidup battery smartphone ada ditangan penggunanya, bagaimana bisa battery tersebut awet saat pengguna melakukan charger sambil online, charger sambil memutar musik dari smartphone, charger sambil main games dan membiarkan smartphone terus menerus beroperasi dalam keadaan suhu battery yang tidak stabil (panas).
Sebagian user mengerti dengan low-battery nya, mengerti kenapa hal tersebut terjadi, namun mereka tidak berhenti mengeluh, menutup keluhan dengan menggunakan charger portable dengan harga murah! Produsen besar seperti Apple tidak menyarankan user-nya menggunakan pencadangan battery yang tidak sederajat dengan li-ion nya.
Saat ini banyak Charger portable dengan penyimpan battery AA atau battery yang dipaksa untuk dijadikan penyimpan dan penyupalai daya sementara yang akan menerima daya adalah battery Li-Ion kelas Smartphone. Inilah alasan kenapa banyak battery smartphone banyak yang jebol karna charger portable.
Saat ini saya menjumpai sebuah charger portable buatan "Sony", dengan penyimpan daya menggunakan Li-ion yang digunakan sebagai battery laptop. Charger portable tersebut sangat baik untuk menyuplai battery ke smartphone, kita bisa melihat selama ini belum ada smartphone yang jebol atau cepat panas saat di charger melalui port usb laptop, khususnya laptop Sony Vaio.
Sebenarnya battery smartphone saat ini cukup memuaskan jika dalam mode offline (handphone), penarikan signal GSM sangat baik karna power ter-supply dengan baik pula.
Indonesia bukan negara yang cukup bisa diandalkan signal internetnya, jadi mungkin ini adalah salah satu kendala bagi power smartphone kita.